Followers

Tugasan Anda!!!

Thursday, November 25, 2010

Pesan Rasullah:


DARIPADA Ibnu Abbas ra, katanya Rasulullah bersabda: “diperlihatkan Allah kepadaku akan neraka. Ketika itu kulihat kebanyakan isinya terdiri daripada perempuan kafir.” Baginda ditanya oleh seseorang : “Apakah mereka kafir kepada Allah?” Jawab Rasullullah, “Mereka kafir kepada karib (suami) dan (tidak mahu berterima kasih) atas kebaikan (yang diterimanya). Biarpun engkau berbuat baik kepadanya sepanjang masa, kemudian dilihatnya daripadamu sedikit kesalahan saja, lantas ia berkata: “Saya tidak pernah melihat kebaikan daripadamu sedikit pun!” (al-Bukhari)

Read more...

Memilih masa yang sesuai

“JANGAN MENGAMBIL LANGKAH UNTUK BERPASANGAN, JIKA SUDAH PASTI DALAM SETAHUN DUA JANGKA MASA TERDEKAT TIADA KEMUNGKINAN UNTUK ANDA BERKAHWIN”

Hubungan seorang lelaki dan perempuan lazim dihinggapi rasa jemu yang mencabar komitmen kita kepada hubungan itu. Perasaan jemu itu mungkin muncul pada tahun ketiga perhubungan, mungkin juga pada tahun keempat perhungan, malah tahun kelima juga bisa.

Namun pasti ramai dalam kalangan mereka yang berpasangan menafikan pernyataan ini kerana mereka akan memberikan hujah bahawa:

“sungguh saya tidak akan berasa jemu dengan perhubungan itu. Saya pasti. Saya tahu diri saya bagaimana”

Read more...

Mengapa org islam suka menghukum, melabel dan bersikap judgemental?

Pernah ada sebuah kisah benar...seorang gadis HIV, datang ke sebuah masjid utk mendapat perlindungan, namun dihalaunya dari masjid, tanpa sebarang belas kasihan, atau bantuan. Namun dia sendiri telah mendapat bantuan dari pihak kristian dan akhirnya memeluk agama islam

Pernah ada sebuah kisah benar, seorang mat rockers, memakai baju melayu, datang ke masjid dgn rambut panjang utk dengar ceramah, namun apabila dia datang mendengar ceramah, dia ditenung dan dipandang dgn mata tajam oleh seorang bilal, sehingga akhirnya terpaksa mat rockers ni keluar dari masjid, dan kemudian tidak pernah nmpk dirinya menjejak kaki di masjid

Read more...

Hadis : Dijauhkan Dari Neraka 70 000 Musim

Hadis :


Dari Abu Sa'id al-Khudri r.a katanya, Rasulullah s.a.w bersabda:"Setiap orang yang puasa satu hari kerana Allah, maka Allah akan menjauhkannya dari neraka sejauh 70 000 musim." (Muslim)

Huraian :


Dilihat secara terperinci, kita dapati orang yang berpuasa itu dapat dibahagikan kepada tiga golongan iaitu:
i) orang berpuasa kerana malu kepada Allah dan manusia.
ii) orang yang berpuasa kerana malu kepada manusia tetapi tidak malu kepada Allah.
iii) orang yang langsung tidak berpuasa kerana tidak malu kepada Allah dan manusia.

Read more...

Ingin mengetahui tentang Lelaki?

Ramai wanita tidak tahu sepenuhnya tentang lelaki. Mereka kadang kala buat sesuatu perkara yang lelaki tidak suka. Sehingga boleh menyebabkan kesedihan berlaku.

Di sini, saya ingin berkongsi dengan para wanita sekalian, apa yang anda perlu tahu tentang lelaki.

Read more...

Gelas-Gelas Kristal; Emosi Wanita (Bagian ke-1)

Allah berfirman: “Dan bergaullah bersama mereka (istri) dengan cara yang patut (diridhai oleh Allah). Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisa:19).

Read more...

Hadis : Jangan Menolak Sedekah

Hadis : 


Dari Salim bin Abdillah bin Umar dari ayahnya r.a bahawasanya Rasulullah SAW telah memberi sesuatu kepada Umar bin al-Khattab. Maka Umar berkata : "Berikanlah kepada orang yang lebih fakir daripada aku." Nabi bersabda: "Ambillah lalu kembangkan atau engkau sedekahkan. Sesuatu yang datang kepada mu dari harta ini sedangkan engkau tidak mengharap dan tidak memintanya maka ambillah dan sesuatu yang tidak datang kepada mu maka janganlah engkau ikutkan diri mu pada sesuatu itu." (Muslim) 

Read more...

Hadis : Empat kunci kebahagiaan


Hadis :


Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:":Empat perkara yang membawa kebahagiaan iaitu wanita yang solehah, rumah yang luas, jiran yang baik dan kenderaan yang selesa.!" Riwayat Ibnu Hibban


Huraian :


i) Kehidupan yang selesa adalah suatu bentuk kehidupan yang dialu-alukan oleh Islam di mana kehidupan yang sempurna memerlukan empat elemen asas yang penting iaitu:

Read more...

10 perkara yang sia-sia

Friday, November 19, 2010

Sufyan Ats-Tsauri, seorang ulama hadis yang terkemuka, menyatakan bahawa ada sepuluh hal yang termasuk dalam kategori sia-sia, iaitu:-

    1. Laki-laki atau wanita yang berdoa untuk dirinya sendiri tetapi tidak dimohonkannya doa untuk ibu-bapanya sendiri dan kaum Muslimin.

Read more...

Haji Mabrur Mengikut Kaca Mata Islam

PENDAHULUAN

Haji adalah merupakan ibadat fardhu yang diwajibkan, tetapi kewajipan haji agak berlainan dengan ibadat-ibadat yang lain dari segi konsep dan kefardhuannya, di mana ibadat haji hanya diwajibkan ke atas umat Islam yang berkemampuan mengunjungi Baitullahil Haram di Makkah. Ada pun orang-orang yang tidak berkemampuan dari segi perbelanjaan, kesihatan tubuh badan dan keselamatan perjalanan, maka tidak diwajibkan atau dengan ertikata lain tidak dikira salah kerana tidak melakukannya. Firman Allah dalam surah Aali Imran ayat 97 yang bermaksud :-

Read more...

Pengertian Arafah dan penghayatannya

Sebaik gelincir matahari pada tarikh 9 Zulhijjah di tanah Arab bermulalah ibadat kemuncak bagi jemaah haji yang wukuf di Arafah. Seafdal-afdal doa ialah doa di Arafah.

Nabi SAW sendiri diriwayatkan mula berdoa dari waktu gelincir matahari aiatu masuknya waktu Zuhur hinggalah terbenam matahari iaitu masuknya waktu Magrib. Inilah waktu kemuncak baginda memanjangkan doa dalam juraian air mata. Haji terakhir baginda bersama umat yang sangat dikasihinya. Panjang doa baginda kerana kemuncak rindu cinta yang amat sangat untuk bertemu Allah. Hiba doa baginda kerana mendoakan kesejahteraan untuk umat yang bakal ditinggalkan sesudah sempurnanya wahyu al-Quran diturunkan. Itu sejarah Nabi kita Muhammad SAW.

Read more...

anggun Terpesona Aurat Terpelihara

Pernahkah kita terfikir, mengapa Islam mensyariatkan wanita menutup dan menjaga aurat mereka? Betapa Islam hadir untuk memartabatkan kaum wanita, tetapi wanita sendiri tidak menyedari hakikat itu.

Read more...

Manhaj Haraki Dalam Hijrah Nabi

Tuesday, November 16, 2010


Sebuah rencana makar telah difokuskan oleh kaum musyrikin Mekah kepada Rasulullah saw., hal ini dilakukan setelah mereka berkali-kali gagal melakukan upaya menghalangi mencegah, mengintimidasi, menteror dan sebagainya. Sasaran utama mereka adalah para pengikut Rasulullah yang terdiri dari orang-orang  lemah dan tidak memiliki dukungan kuat dari kabilahnya maupun tokoh yang memiliki kekuatan. Semua cara kekerasan yang dilakukan oleh orang-orang kafir musyrik ternyata tidak mampu menghentikan harakah dakwah. Maka mereka pun mencoba menggunakan cara-cara lain, yaitu dengan cara “mudahanah” seperti dengan bujukan, rayuan dan mengajak kompromi dan sebagainya, intinya adalah agar Rasulullah berhenti tidak lagi menyerukan dakwah Islam kepada mereka.
Mereka menginginkan  agar kalimat tauhid, “La Ilaha Illallah” tidak lagi berkumandang di muka bumi. Namun Rasulullah sedikit pun tidak bergeming dari tekadnya untuk terus menyampaikan dakwah ini kepada seluruh manusia sampai Islam jaya di muka bumi atau beliau binasa dalam memperjuangkannya.
Ketika orang-orang kafir mengetahui bahwa dakwah Rasulullah diam-diam terus berkembang tidak hanya di kalangan keluarga atau teman-teman dekatnya, akan tetapi mulai didukung oleh orang-orang  di luar kaum Quraisy, bahkan orang-orang dari luar kota Mekah, maka bertambahlah kekhawatiran mereka karena jika Muhammad dapat keluar dari negerinya pasti akan menyusun kekuatan bersama para pengikutnya untuk memerangi mereka, maka mereka pun segera berkumpul di “darun nadwah” sebagai tanda keseriusan dan kebulatan tekad untuk mengakhiri dakwah yang disampaikan oleh Rasulullah.
Mereka bermusyawarah untuk menyatukan kata sepakat sebagaimana dilontarkan oleh Abu Jahal , yaitu kumpulkan para pemuda, preman dan  para algojo dari semua kabilah kemudian mereka dipersenjatai dengan senjata lengkap, selanjutnya diinstruksikan kepada mereka secara serentak untuk membunuh Muhammad. Hanya  dengan cara inilah mereka bisa lega  dari gangguan dakwah Muhammad, kalkulasinya adalah jika Muhammad terbunuh  keluarga besarnya tidak akan mampu berhadapan dengan semua kekuatan kabilah mereka.
Allah SWT mengungkapkan rencana makar mereka di dalam ayat Al-Quran:
“ Dan ingatlah ketika orang-orang kafir telah bersepakat untuk melakukan makar kepadamu, untuk menangkap atau membunuhmu atau mengusirmu, mereka berbuat makar dan Allah pun membuat makar untuk mereka dan makar Allah adalah lebih baik dari makar mereka” (Al-Anfal, 30)
Musuh-musuh Islam senantiasa beranggapan bahwa dengan terbunuhnya Muhammad atau pemimpin dakwah, maka tidak akan ada lagi perlawanan dari para pengikutnya, tidak ada lagi jihad dan gerakan revolusioner  dari pengikutnya. Anggapan ini jelas tidak benar, karena sesungguhnya semangat perjuangan Islam tidak akan pernah berhenti dengan terbunuhnya sang pemimpin karena setiap diri orang beriman adalah pemimpin.
Upaya yang sia-sia
Maka dapat kita baca dalam sejarah atau kita saksikan bahwa semua  upaya orang-orang kafir untuk membunuh tokoh dakwah hanya akan sia-sia saja dari usahanya. Karena Islam adalah sebuah gerakan individu dan jamaah, sebuah gerakan ruhiyah aqliyah dan jasadiyah yang tak terpisahkan satu sama lainnya, maka ketika musuh-musuh Islam berhasil untuk menghabisi gerakan Islam dengan jalan membunuh pemimpinnya tidaklah berarti habis pula gerakan Islam itu sendiri. Banyak contoh di beberapa negara muslim yang telah terbunuh pimpinannya namun perjuangan pengikutnya justru semakin menggelora bagai rantai yang tak terputus. Jika satu terputus menjadi syahid  akan tumbuh beribu calon syuhada yang akan menunggu.
Langkah dan sarana menuju kemenangan
Sarana strategis dan penting untuk mengantarkan kemenangan yang dapat diambil dari peristiwa hijrah antara lain:
Tidurnya Sahabat Ali ra di tempat tidur Rasulullah, hal ini menunjukkan betapa pentingnya gerakan Islam menjalankan kewajiban ikhtiar dan persiapan dalam segala sesuatunya untuk menghadapi musuh meski sesungguhnya seluruh kekuatan itu di gantungkan kepada Allah SWT. Tidurnya Ali bin Abi Thalib adalah sebuah kesiapan total yang meliputi harta dan jiwa.
Keluarnya Rasulullah di waktu siang yang panas terik, karena sesungguhnya waktu siang panas terik bagi kebanyakan orang-orang  Arab adalah waktu qailulah, waktunya orang beristirahat tidur sebentar di siang hari, maka sikap ini mengandung makna kerahasiaan dan upaya untuk menghindar dari pengawasan pandangan mata kebanyakan orang.
Keluarnya Nabi dari celah dinding rumah Abu Bakar, bisa jadi rumah Abu bakar As-Siddiq adalah bagian dari wilayah pengamatan orang-orang musyrikin dari sekian banyak rumah yang ada, hal ini menunjukkan upaya untuk menghindar pandangan orang yang senantiasa mengawasi rumah seseorang di mana pada  umumnya pengawasan itu terfokus pada pintu sebagai kelayakan orang keluar dan masuk rumah. Maka keluarnya nabi dari rumah Abu Bakar As-Siddiq melalui celah dinding merupakan upaya rahasia untuk menjauhkan dari pengamatan dan pandangan musuh.
Arah menuju Gua Tsur, jika rencana untuk membunuh Nabi di kota Mekah sudah tidak bisa dihindari, maka berarti jalan menuju kota Madinah adalah fokus pengawasan bagi pasukan berkuda dari orang-orang kafir yang telah disiap-siagakan agar Nabi tidak bisa sampai ke kota Madinah.  Begitu kira-kira logika berfikir umumnya  orang, karena ke sanalah memang arah dan tempat yang akan dituju oleh Nabi.
Maka menguasai dan menghalangi langkah musuh berarti  terselesaikannya perang secara cepat dan praktis dengan lawan.
Ketika Nabi mengarahkan langkahnya ke gua tsur maka langkah ini dapat dikatakan sebagai upaya mengalihkan analisa dari musuhnya dan sekaligus membuyarkannya, karena Gua Tsur tidak berada di jalan menuju Madinah.
Berita-berita di kota Mekah, Abu Bakar as-Siddiq menyuruh anaknya Abdullah untuk memantau berita yang dibicarakan orang-orang kafir tentang Nabi dan ayahnya di siang hari, untuk kemudian kembali disampaikan kepada keduanya di malam hari, maka Nabi dan Abu Bakar tidak sekadar bersembunyi untuk waktu tertentu seukuran waktu orang melakukan perjalanan ke Madinah, akan tetapi juga harus mengetahui secara langsung atas kerahasiaan langkah dan upaya yang dilakukannya, sejauh mana yang dilakukan oleh musuh. Nabi memastikan diri untuk dapat memantau sikap dari musuhnya .
Mengatur perbekalan
Inilah peran yang diamanahkan kepada Asma binti Abu Bakar, selama Rasulullah dan ayahnya berada di dalam gua untuk beberapa waktu, seandainya suplai makanan terputus kemungkinan besar Rasulullah dan orang tuanya akan mati kelaparan. Anda bisa bayangkan seorang Asma binti Abu Bakar seorang anak perempuan dengan segala keterbatasannya dibanding saudara lelaki nya Abdullah bin Abu Bakar, namun demikian ia mampu memerankan tugasnya yang demikian penting
Penghapusan bekas jejak
Mengikuti bekas jejak adalah petunjuk yang dapat menemukan persembunyian Rasulullah dan Abu Bakar as-Siddiq di dalam gua.
Demikian pula ketika Abdullah dan Asma yang setiap hari mendatangi gua, maka tugas Amir bin Fuhairah dialah yang menghapus bekas jejak keduanya.
Inilah sebuah pelajaran berharga yang dapat di pelajari oleh para pemuda dan pemudi jika ia bersungguh-sungguh mempelajarinya, inilah pelajaran dari kerja-kerja rahasia dengan pemahaman yang dalam dan detail, sebuah strategi yang sangat di perlukan dalam menghilangkan jejak agar tidak bisa dibaca oleh musuh.
Berkesinambungan selama tiga hari
Hari-hari pertama keberadaan Rasulullah dan Abu Bakar As-Siddiq di dalam gua adalah hari di mana seluruh tempat di kota Mekah dalam pengawasan dan pemantauan yang ketat oleh orang-orang kafir, mereka begitu intens dan ketatnya melakukan pencarian terhadap Rasulullah hingga kesemua pelosok untuk menemukan tempat persembunyiannya.
Tiga hari adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyisirnya sudah mereka pergunakan dengan optimal, maka jika lebih dari tiga hari Rasulullah tidak segera meninggalkan kota Mekah sementara Abdullah dan Asma masih terus menjalankan tugasnya, tentu orang-orang kafir  akan melihat dan menilai lain dari apa yang dilakukan oleh Abdullah dan Asma hal ini sangat memungkinkan untuk diketahuinya tugas rahasia keduanya dan akan mudah terbongkar tugas yang dijalankannya.
Peran dan campur tangan kekuatan langit
Orang-orang kafir telah melakukan upaya habis-habisan untuk menemukan Rasulullah dan Abu Bakar As-Siddiq, seluruh tanah dan pegunungan di kota Mekah telah disisir rata tak sejengkal pun yang terlewatkan dalam pencariannya, pencarian pun berakhir di sekitar gua tempat Rasulullah dan Abu Bakar As-Siddiq bersembunyi. Abu Bakar berkata pada Rasulullah, Ya Rasulullah ada seseorang yang melihat persembunyian kita, Rasulullah menjawab: Tidak ya Abu Bakar, Malaikat akan menutupi kita dengan kedua sayapnya. sesaat kemudian orang tersebut membuang hajat di depan mulut gua, Rasulullah pun menegaskan: Jika ia melihat persembunyian kita, tentu ia tidak akan melakukannya. Maka berdoa kepada Allah dengan kerendahan hati dan kesungguhan dan mohonlah pertolongan-Nya.
Tugas manusia hanyalah melakukan ikhtiar dengan memaksimalkan potensi dan kekuatan yang dimilikinya, karena sesungguhnya kekuatan Allahlah yang akan menjawab keterbatasan yang dimiliki oleh manusia, karena sesungguhnya Allahlah  yang menjadikan ketenangan dan kecukupan pada diri manusia, setelah manusia menyerahkan kembali urusan dan kekuasaan kepada-Nya.
Memanfaatkan dari pengalaman orang-orang musyrik
Ketika abu Bakar As-Siddiq menyewa Abdullah bin Uraikith sebagai pemandu perjalanan beliau bersama Rasulullah. Saat itu Abdullah bin Uraikith adalah seorang Musyrik. ini menunjukkan bahwa pemanfaatan dalam konteks seperti ini dapat dilakukan selama ada jaminan keamanan, artinya rencana rahasia yang akan dilakukan tidak akan tersebar kepada orang-orang musyrikin. Maka gerakan dakwah pun dapat mengambil manfaat dari potensi yang ada pada non-muslim selama berpeluang dan kemudian ada garansi kepercayaan keamanahan dari pihak non-muslim tersebut.
Ketika Abu bakar As-Siddiq ditanya Rasulullah: Siapakah orang yang bersama dengan engkau? beliau menjawab: Ini adalah orang yang akan memberi petunjuk jalan dalam perjalanan, pada orang itu ada jalan yang dapat menunjukkan kebaikan, inilah kecerdasan dan firasat seseorang yang dapat melakukan langkah cerdas tanpa harus berdusta dalam memanfaatkan potensi lawan.
Menyikapi orang seperti Suraqah
Penting bagi harakah Islamiyah untuk mengambil pelajaran dari sikap yang dilakukan oleh Rasulullah terhadap orang seperti Suraqah
-         Kemampuan menyikapi  lawan, bagaimana mengambil hati lawan kemudian bekerja sama dengannya sehingga dapat memperoleh kemenangan dari potensi lawan tersebut.
-         Dalam perjalanan menuju tegaknya daulah Islam terkadang ada perjanjian dan kerjasama dengan musuh, yang penting bagaimana kita bisa mencari bagian yang jelas yang dapat menguntungkan dan mendatangkan  ketenangan kita, soal nanti bagaimana itu hal lain.
-         Mengambil posisi aman dari lawan  yang bisa berubah sikap dan menyatakan keberpihakan dan kepercayaan kepada kita, sekalipun seseorang dalam satu sikap memusuhi Islam di sisi lain pada dirinya ada peluang untuk mendapat hidayah untuk menjadi muslim.

Read more...

30 Perkara Perempuan Tak Sempat Bagitau Lelaki..

Monday, November 15, 2010

Dahsyat sungguh pompuan ni...banyak perkara yang mana perempuan lebih suka difahami secara tersirat. ye ke tak sempat bagitau?silakan baca.  

1. Bila sorang wanita mengatakan dia sedang bersedih,tetapi dia tidak menitiskan airmata,itu bermakna dia sedang menangis di dalam hatinya. 

Read more...

Bila dibolehkan mengumpat?



Soalan :
Seringkali kita diperdengarkan tentang haramnya mengumpat atau bercerita tentang hal orang lain (ghibah). Namun begitu, apakah benar ghibah adalah haram untuk semua keadaan?

Jawapan : 
Berdasarkan dalil-dalil berkenaan Ghibah, para ulama dan sebahagian besar mereka bersepakat bahawa secara umumnya mengumpat(Ghibah) adalah haram . Ghibah dibolehkan untuk tujuan yang sah mengikut syari’at, di mana ada permasalahan yang  tidak dapat diselesaikan kecuali hanya dengan melakukan ghibah tersebut.

Read more...

Hukum Mempercayai Horoskop


Bahkan, tidak tepat sebagai seorang yang bernama muslim untuk diganggu oleh kerana ramalan. Anda tidak perlu memberikan apapun perhatian kepada perkara khurafat dan tahyul; ia anda akan membawa anda untuk praktek haram atau kepercayaan. Jadi, Anda bebaskan fikiran anda daripada di belenggu, carilah ampunan Allah, dan membuat banyak dhikr dan du `aa. ‘Allah Maha Kuasa untuk membantu Anda untuk tetap sabar di sebelah kanan jalan.

Read more...

Salman Al Farisy



Kisah ini adalah kisah nyata pengalaman seorang manusia mencari agama yang benar (hak), iaitu pengalaman SALMAN AL FARISY
Marilah kita simak Salman menceritakan pengalamannya selama mengembara mencari agama yang hak itu. Dengan ingatannya yang kuat, ceritanya lebih lengkap, terperinci dan lebih terpercaya.
Kata Salman, “Saya pemuda Persia, penduduk kota Isfahan, berasal dari desa Jayyan. Bapak saya Kepala Desa. Orang terkaya dan berkedudukan tinggi di situ. Saya adalah makhluk yang paling disayangi ayah sejak saya lahir. Kesayangan beliau semakin bertambah besar sejalan dengan pertumbuhan diri saya, sehingga kerana teramat sa yangnya, saya dipingitnya di rumah seperti anak gadis.
Saya membaktikan diri dalam agama Majusi (yang dianut ayah dan bangsa saya). Saya diangkat menjadi penjaga api yang kami sembah, dengan tugas menjaga api itu supaya menyala siang malam dan agar jangan padam walau pun agak sejenak.
Ayahku memiliki perkebunan yang luas, dengan penghasilan yang besar pula. Kerana itu beliau mukim di sana untuk mengawasi dan memungut hasilnya. Pada suatu hari bapak pulang ke desa untuk suatu urusan penting. Beliau berkata kepadaku, “Hai anakku! Bapak sekarang sangat sibuk. Kerana itu pergilah engkau mengurus perkebunan kita hari ini menggantikan Bapak’’
Aku pergi ke perkebunan kami. Dalam perjalanan ke sana aku melewati sebuah gereja Nasrani. Aku mendengar suara mereka sedang sermbahyang. Suara itu sangat me narik perhatianku.
Sebenarnya aku belum mengerti apa-apa tentang agama Nasrani dan agama-agama lain. Kerana selama ini aku dikurung bapak di rumah, tidak boleh bergaul dengan siapa saja. Maka ketika aku mendengar suara mereka, aku masuk ke gereja itu untuk mengetahui apa yang sedang mereka lakukan. Setelah kuperhatikan, aku kagum dengan cara sembahyang mereka dan ingin masuk agamanya.
Kataku, “Demi Allah! ini lebih bagus daripada agama kami. “Aku tidak beranjak dari gereja itu sampai petang. Sehingga aku tidak jadi pergi ke perkebunan.
Aku bertanya kepada mereka, “Dari mana asal agama ini?”
“Dari Syam (Syria),” jawab mereka.
Setelah hari senja, barulah aku pulang. Bapak menanyakan urusan kebun yang ditugaskan beliau kepadaku.
Jawabku, “Wahai, Bapak! Aku bertemu dengan orang sedang sembahyang di gereja. Aku kagum melihat mereka sembahyang. Belum pernah aku melihat cara orang sembahyang seperti itu. Kerana itu aku senantiasa berada di gereja mereka sampai petang.”
Bapak memperingatkanku akan perubatanku itu. Katanya, “Hai, anakku! Agama Nasrani itu bukan agama yang baik. Agamamu dan agama nenek moyangmu (Majusi) lebih baik dari agama Nasrani itu!”
Jawabku, “Tidak! Demi Allah! Sesungguhnya agama merekalah yang lebih baik dari agama kita.”
Bapak kuatir dengan ucapanku itu. Dia takut kalau aku murtad dari agama Majusi yang kami anut. Kerana itu dia mengurungku dan membelenggu kakiku dengan rantai.
Ketika aku beroleh kesempatan, kukirim surat kepada orang-orang Nasrani minta tolong kepada mereka, bila ada kafilah yang hendak pergi ke Syam supaya memberi tahu kepadaku. Tidak berapa lama kemudian, datang kepada mereka satu kafilah yang hendak pergi ke Syam. Mereka memberitahu kepadaku. Maka kuputus rantai yang membelenggu kakiku sehingga aku bebas. Lalu aku pergi bersama-sama kafilah itu ke Syam.
Sampai di sana aku bertanya kepada mereka, “Siapa kepala agama Nasrani di sini?”
“Uskup yang menjaga “jawab mereka.
Aku pergi menemui Uskup seraya berkata kepadanya, “Aku tertarik masuk agama Nasrani. Aku bersedia menadi pelayan Anda sambil belajar agama dan sembahyang bersama-sama Anda.”
‘Masuklah!” kata Uskup.
Aku masuk, dan membaktikan diri kepadanya sebagai pelayan.
Belum begitu lama aku membaktikan diri kepadanya, tahulah aku Uskup itu orang jahat. Dia menganjurkan jama’ahnya bersedekah dan mendorong ummatnya beramal pahala. Bila sedekah mereka telah terkumpul tangan Uskup, disimpannya saja dalam perbendaharaannya tidak dibagi-bagikannya kepada fakir miskin sehingga kekayaannya telah menumpuk sebanyak tujuh peti emas. Aku sangat membencinya kerana perbuatannya yang memperkaya diri sendiri itu. Tidak lama kemudian iapun meninggal. Orang-orang Nasrani berkumpul hendak mengu burkannya.
Aku berkata kepada mereka, ‘Pendeta kalian ini orang jahat. Dianjurkannya kalian bersedekah dan digembirakannya kalian dengan pahala yang akan kalian peroleh. Tapi bila kalian berikan sedekah kepadanya disimpannya saja untuk dirinya, tidak satupun yang diberikannya kepada fakir miskin.”
Tanya mereka, “Bagaimana kamu tahu demikian?” Jawabku, “Akan kutunjukkan kepada kalian simpanannya.”
Kata mereka, “Ya, tunjukkanlah kepada kami!”
Maka kuperlihatkan kepada mereka simpanannya yang terdiri dan tujuh peti, penuh berisi emas dan perak. Setelah mereka saksikan semuanya, mereka berkata, “Demi Allah! Jangan dikuburkan dia!”
Lalu mereka salib jenazah uskup itu, kemudian mereka lempari dengan batu. Sesudah itu mereka angkat pendeta lain sebagai penggantinya. Akupun mengabdikan diri kepadanya. Belum pernah kulihat orang yang lebih zuhud daripadanya. Dia sangat membenci dunia tetapi sangat cinta kepada akhirat. Dia rajin beribadat siang malam. Kerana itu aku sangat menyukainya, dan lama tinggal bersamanya.
Ketika ajalnya sudah dekat, aku bertanya kepadanya, “Wahai Bapak! Kepada siapa Bapak mempercayakanku seandainya Bapak meninggal. Dan dengan siapa aku ha rus berguru sepeninggal Bapak?”
Jawabnya, “Hai, anakku! Tidak seorang pun yang aku tahu, melainkan seorang pendeta di Mosul, yang belum merubah dan menukar-nukar ajaran-ajaran agama yang murni. Hubungi dia di sana!”
Maka tatkala guruku itu sudah meninggal, aku pergi mencari pendeta yang tinggal di Mosul. Kepadanya kuceritakan pengalamanku dan pesan guruku yang sudah me ninggal itu.
Kata pendeta Mosul, “Tinggailah bersama saya.”
Aku tinggal bersamanya. Ternyata dia pendeta yang baik. Ketika dia hampir meninggal, aku berkata kepada nya, “Sebagaimana Bapak ketahui, mungkin ajal Bapak sudah dekat. Kepada siapa Bapak dapat mempercayakan ku seandainya Bapak sudah tak ada?”
Jawabnya, “Hai, anakku! Demi Allah! Aku tak tahu orang yang seperti kami, kecuali seorang pendeta di Nasibin. Hubungilah dia!”
Ketika pendeta Mosul itu sudah meninggal, aku pergi menemui pendeta di Nasibin. Kepadanya kuceritakan pengalamanku serta pesan pendeta Mosul.
Kata pendeta Nasibin, “Tinggallah bersama kami!”
Setelah aku tinggal di sana, ternyata pendeta Nasibin itu memang baik. Aku mengabdi dan belajar kepadanya sampai dia wafat. Setelah ajalnya sudah dekat, aku berkata kepadanya, “Bapak sudah tahu perihalku Maka kepada siapa Bapak dapat mempercayakanku seandainya Bapak meninggal?”
Jawabnya, “Hai, anakku! Aku tidak tahu lagi pendeta yang masih memegang teguh agamanya, kecuali seorang pendeta yang tinggal di Amuria. Hubungilah dia!”
Aku pergi menghubungi pendeta di Amuria itu. Maka kuceritakan kepadanya pengalamanku.
Katanya, “Tinggallah bersama kami!
Dengan petunjuknya, aku tinggal di sana sambil mengembala kambing dan sapi. Setelah guruku sudah dekat pula ajalnya, aku berkata kepadanya, “Anda sudah tahu urusanku. Maka kepada siapakah lagi aku akan anda percayakan seandainya Anda meninggal dan apakah yang harus kuperbuat?”
Katanya, “Hai, anakku! Setahuku tidak ada lagi di muka bumi ini orang yang berpegang teguh dengan agama yang murni seperti kami. Tetapi sudah hampir tiba masanya, di tanah Arab akan muncul seorang Nabi yang diutus Allah membawa agama Nabi Ibrahim. Kemudian dia akan pindah ke negeri yang banyak pohon kurma di sana, terletak antara dua bukit berbatu hitam. Nabi itu mempunyai ciri-ciri yang jelas. Dia mahu menerima dan memakan hadiah, tetapi tidak mahu menerima dan memakan sedekah. Di antara kedua bahunya terdapat cap kenabian. Jika engkau sanggup pergilah ke negeri itu dan temuilah dia!”
Setelah pendeta Amuria itu wafat, aku masih tinggal di Amuria, sehingga pada suatu waktu serombongan saudagar Arab dan kabilah “kalb” lewat di sana. Aku berkata kepada mereka, “Jika kalian mahu membawaku ke negeri Arab, aku berikan kepada kalian semua sapi dan kambing-kambingku.”
Jawab mereka, “Baiklah! Kami bawa engkau ke sana.”
Maka kuberikan kepada mereka sapi dan kambing peliharaanku semuanya. Aku dibawanya bersama-sama mereka. Sesampainya kami di Wadil Qura aku ditipu oleh mereka. Aku dijual mereka kepada seorang Yahudi. Maka dengan terpaksa aku pergi dengan Yahudi itu dan berkhidmat kepadanya sebagai budak belian. Pada suatu hari anak paman majikanku datang mengunjunginya, iaitu Yahudi Bani Quraizhah, lalu aku dibelinya kepada majikanku. Aku pindah dengan majikanku yang baru ini ke Yatsrib. Di sana aku melihat banyak pohon kurma seperti yang diceritakan guruku, Pendeta Amuria. Aku yakin itulah kota yang dimaksud guruku itu. Aku tinggal di kota itu bersama majikanku yang baru.
Ketika itu Nabi yang baru diutus sudah muncul. Tetapi beliau masih berada di Makkah menyeru kaumnya. Namun begitu aku belum mendengar apa-apa tentang kehadiran serta da’wah yang beliau 1ancarkan kerana aku selalu sibuk dengan tugasku sebagai budak. Tidak berapa lama kemudian, Rasulullah pindah ke Yatsrib. Demi Allah! Ketika itu aku sedang berada di puncak pohon kurma melaksanakan tugas yang diperintahkan majikanku. Dan majikanku itu duduk di bawah pohon. Tiba-tiba datang anak pamannya mengatakan, “Biar mampus Bani Qaiah! Demi Allah! Sekarang mereka berkumpul di Quba’ menyambut kedatangan laki-laki dari Makkah yang menda’wahkan dirinya Nabi.”
Mendengar ucapannya itu badanku terasa panas dingin seperti demam, sehingga aku menggigil kerananya. Aku kuatir akan jatuh dan tubuhku bisa menimpa ma
1) Wadil Qura, sebuah lembah antara Madinah dan Syam.
2) Bani Qailah, iaitu kabilah Aus dan Khazraj
jikanku. Aku segera turun dari puncak ponon, lalu bertanya kepada tamu itu, “Apa kabar ANda? Cobalah kabarkan kembali kepadaku!”
Majikanku marah dan memukulku seraya berkata, “Ini bukan urusanmu! Kerjakan tugasmu kembali!”
Besok kuambil buah kurma seberapa yang dapat kukumpulkan. Lalu kubawa ke hadapan Rasulullah.
Kataku “Aku tahu Anda orang saleh. Anda datang bersama-sama sahabat Anda sebagai perantau Inilah sedikit kurma dariku untuk sedekah bagi Anda. Aku lihat Andalah yang lebih berhak menerimanya daripada yang lain-lain.” Lalu aku sodorkan kurma itu kehadapannya.
Beliau berkata kepada para sahabatnya, “silakan kalian makan,…!” Tetapi beliau tidak menyentuh sedikit juga makanan itu apalagi untuk memakannya.
Aku berkata dalam hati, “Inilah satu di antara ciri cirinya!”
Kemudian aku pergi meninggalkannya dan kukumpulkan pula sedikit demi sedikit kurma yang dapat kukumpulkan. Ketika Rasulullah pindah dari Quba’ ke Madinah, kubawa kurma itu kepada beliau.
Kataku, “Aku lihat Anda tidak mahu memakan sedekah. Sekarang kubawakan sedikit kurma, sebagai hadiah untuk Anda.”
Rasulullah memakan buah kurma yang kuhadiahkan kepadanya. Dan beliau mempersilakan pula para sahabatnya makan bersama-sama dengan dia. Kataku dalam hati, “ini ciri kedua!”
Kemudian kudatangi beliau di Baqi’, ketika beliau mengantarkan jenazah sahabat beliau untuk dimakamkan di sana. Aku melihat beliau memakai dua helai kain. Setelah aku memberi salam kepada beliau, aku berjalan mengitari sambil menengok ke punggung beliau, untuk melihat cap kenabian yang dikatakan guruku. Agaknya beliau tahu maksudku. Maka dijatuhkannya kain yang menyelimuti punggungnya, sehingga aku melihat dengan jelas cap kenabiannya.
Barulah aku yakin, dia adalah Nabi yang baru diutus itu. Aku langsung menggumulnya, lalu kuciumi dia sambil menangis.
Tanya Rasulullah, “Bagaimana kabar Anda?”
Maka kuceritakan kepada beliau seluruh kisah pengalamanku. Beliau kagum dan menganjurkan supaya aku menceritakan pula pengalamanku itu kepada para sahabat beliau. Lalu kuceritakan pula kepada mereka. Mereka sangat kagum dan gembira mendengar kisah pengalamanku.
Berbahagilah Salman Al-Farisy yang telah berjuang mencari agama yang hak di setiap tempat. Berbahagialah Salman yang telah menemukan agama yang hak, lalu dia iman dengan agama itu dan memegang teguh agama yang diimaninya itu. Berbahagialah Salman pada hari kematiannya, dan pada hari dia dibangkitkan kembali kelak.

Read more...
©2009 .:: Makalah Ilmu ::.. Hakcipta Ada Yang Terpelihara.
Diterbitkan Oleh : Amirul Amin. | Pengurusan Oleh : Malaysia Terjah. | Pautan Luaran Oleh : Afiqah Network Link.
PENAFIAN : Ini adalah laman Web ATAU Blog sokongan untuk tujuan PROMOSI ATAU SUMBANGAN sahaja.
Tiada kaitan dengan : Laman Web ATAU Blog Syarikat ATAU Agensi ATAU Individu ATAU Organisasi yang disertai.
Tiada mana-mana bahagian portal ini boleh diubah, disalin, diedar, dihantar semula, disiarkan, dipamerkan, diterbitkan, dilesenkan, dipindah, dijual atau diuruskan
bagi tujuan komersil dalam apa bentuk sekalipun tanpa mendapat kebenaran secara bertulis yang jelas terlebih dahulu daripada
Malaysia Terjah.